JAKARTA - PT Go-Jek Indonesia (Go-Jek) terus merekrut pekerja baru tanpa memandang batas pendidikan. Meski telihat sepele, Go-Jek ternyata menerapkan sistem perekrutan seperti perusahaan lainnya. Yakni, dengan proses lamaran kerja.
Dari lamaran tersebut, calon karyawan Go-Jek akan menjalani beberapa tahapan hingga akhirnya dinyatakan diterima.
"Kami akan tanya, bener mau bergabung ke Go-Jek? Apa sudah mantap? Kalau sudah ya isi formulir," ujar Ceo Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim di Jakarta, Selasa (30/6).
Tahap kedua adalah proses interview face to face. Di sini juga akan dilihat seberapa besar motivasi calon driver Go-Jek untuk bekerja. Tahap ketiga, calon driver akan ditanya seputar area Jakarta dan sekitarnya.
Setelah tiga tahap lolos, pihak manajemen akan meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP), Ijazah pendidikan terakhir, Surat Izin Mengemudi (SIM). Nah, bagi calon driver yang KTP luar Jakarta, manajeman akan mengkroscek langsung kepada pihak keluarga.
"Kadang kami telephone salah satu keluarganya, entah anak atau istrinya untuk memastikan bahwa yang bersangkutan benar tinggal di sana. Kami juga tanya gimana kesehariannya di rumah," beber Nadiem.
Tahap terakhir yakni mengecek kondisi kendaraan calon driver. Setelah dinyatakan oke dan memenuhi semua persyaratan, calon driver Go-Jek akan diberikan tiga fasilitas.
"Biasanya prosesnya bisa hari itu juga atau H+1 nya. Nanti akan kami berikan jaket, helm Go-Jek dan ponsel android serta cara penggunaannya. Itu kami berikan gratis tanpa dipungut biaya," tandas pria lulusan Harvard itu. (chi/jpnn)
sumber : http://www.jpnn.com/
0 komentar:
Terima kasih telah membaca jangan lupa share dan tinggalkan komentar